Kamis, 04 Mei 2017

Terlambat mendinginkan OB, beresiko jadi lama menormalkan lagi kondisinya.


Sebelum lomba, Cucak Ijo biasanya memperoleh genjotan EF seperti jangkrik dan ulat hongkong, sehingga birahi cucak ijo langsung terdongkrak, tetapi masih dalam batas wajar (tidak sampai over birahi / OB). Penampilannya di arena lomba pun menjadi garang.
Persoalannya, karena terlalu banyak digenjot EF, burung ini membutuhkan proses pendinginan lumayan rumit, untuk menurunkan birahinya. Sebab jika tidak segera ditangani, burung bakal mengalami OB dan terkadang membutuhkan waktu cukup lama untuk menormalkan kondisinya.
Berikut ini tips pendinginan yang dilakukan usai lomba :
  • Selama 3 hari berturut-turut, yaitu Senin s/d Rabu, pemberian pisang kepok dihentikan, diganti dengan papaya. Buah ini memang kerap dijadikan amunisi bagi pelomba dalam meredam birahi beberapa jenis burung usai berlomba.
  • Selama 3 hari berturut-turut pula, burung diberi air minum berupa larutan penyegar.
  • Mulai Kamis, semua treatment di atas dihentikan. Burung kembali mendapat perawatan harian seperti biasa.

Pola pendinginan yang sama dilakukan oleh Om Agung pemilik CI histeria

Dengan pola perawatan seperti diatas itulah, Cucak IJo Histeris menemukan puncak penampilan terbaiknya dalam Piala Tabanan di Lapangan Alit Saputra Tabanan, Minggu (3/3) lalu, yang diikuti sejumlah jago papan atas di kelas cucak hijau.
Histeris tampil di semua kelas, yaitu Salsa, Juventus, Dewa Bledek, dan Bintang Tabanan. Hasilnya ? Empat gelar juara 1 berhasil diboyong Histeris, alias mencetak quattrick: sebuah prestasi yang jarang terjadi dalam kelas cucak hijau.
Tips ini sekadar referensi bagi Anda, khususnya para penggemar cucak hijau. Untuk menerapkan atau tidak, semuanya tergantung keputusan Anda sendiri.
Semoga bermanfaat.