Kamis, 10 November 2016

Tidak anteng dan suka ngruji LB ini ditawar 75 Juta. Kok bisa?


Lovebird Zupiter sebenarnya bukanlah burung kemarin sore. Sebelum menjadi milik Om Tata, burung ini sempat mampir di tangan beberapa pemain lainnya. Namun selama itu pula tak pernah tampil maksimal di lapangan. Padahal beberapa pemilik sebelumnya termasuk pemain lovebird kawakan.
Itu sebabnya, Zupiter berkali-kali dilego ke pemain lain, sampai akhirnya jatuh ke tangan Om Tata. Butuh waktu lama untuk memaksimalkan kinerja Zuviter di lapangan, meski materi dasar suara ngekeknya bisa dibilang sangat panjang.
Kendala terbesar yang membuat LB Zuviter susah nampil adalah perilakunya yang nakal di lapangan, tak mau anteng di tangkringan, bahkan seringkali ngeruji. Kalau sudah begitu, potensi ngekek panjangnya pun langsung sirna.
“Sudah setahun burung ini di tangan saya. Saat itu burung nggak bisa diam, ngeruji terus. Butuh waktu lumayan lama untuk menunggunya moncer,” jelas Om Tata.
Suatu hari terjadi sebuah ketidaksengajaan yang membawa berkah. Ketika itu, seperti biasanya, Om Tata pulang sore. Habis maghrib, dia iseng-iseng memandikan lovebird Zupiter dengan cara disemprot.
“Eh…, setelah mandi malam itu, Zuviter kok berubah tidak nakal. Dia mau duduk anteng di atas tangkringan, sambil bunyi terus, dengan durasi ngekek cukup panjang,” tambah Om Tata. Dia sempat mencatat, durasi ngekek lovebird Zuviter maksimal bisa mencapai 1 menit 15 detik.
Penasaran melihat perubahan performa itu, Om Tata iseng-iseng mencoba menurunkan lovebird Zuviter dalam even lokalan di Parung. Untuk kali pertama, Om Tata merasakan jagoannya bisa meraih juara satu bahkan langsung double winner.
Begitu juga dalam even-even berikutnya, Zuviter hampir selalu menjadi juara. Penawaran pun langsung berdatangan, mulai dari Rp 25 juta, Rp 50 juta, hingga Rp 75 juta. Yang terakhir, ada lovebird mania yang mengajak dibarter dengan satu unit mobil Toyota Avanza yang masih gres.
Namun Om Tata terlanjur sayang, sehingga untuk saat ini belum ingin melepas Zuviter. Apalagi prestasi demi prestasi terus diukirnya, setelah melampaui masa-masa sulit (nggak mau nampil) cukup lama.

disunting dari artikel omkicau.com